Cerita Sex Ngentot Mbak Yanik

Cerita Sex Ngentot Mbak Yanik

Situs Terlengkap Untuk Cerita Dewasa Pribadi | Cerita Sex Terbaru | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Hot | Cerita ABG | Cerita Tante-tante | Cerita Sex Jilbab | Seks Bergambar – Cerita Sex Ngentot Mbak Yanik .Perkenalkan Nama ku reno! Aku baru lulus kuliah dan kepengen sekali menjadi seorang Polisi masa depan cerah gitu kata orang. menjadi Polisi merupakan impian bagi sebagian besar orang! Bergagai cara dilakukan agar bisa lolos tes Polisi. mengasi uang pelicin, menyewa joki, sampai ke dukun sekalipun akan dilakukan.
Cerita Sex Ngentot Mbak Yanik

 Cerita Sex ABG


Entah karena putus asa setelah beberapa kali gagal dalam tes, akhirnya aku  juga memakai jasa dukun atau. Menurut informasi dari temanku, ada seorang dukun di pinggir kota yang dulu pernah meloloskannya menjadi Polisi.


Malam itu aku sendirian pergi mencari rumah dukun itu. Setelah  keliling nanya sana-sini, akhirnya aku tiba di sebuah rumah sederhana yang tidak terlihat dari jalan raya. Halamannya yang luas dan tertutup rimbunnya pohon mangga membuat suasana menjadi sejuk dan tenang. Setelah beberapa kali mengetuk pintu, seorang wanita setengah baya dengan senyum ramahnya membukakan pintu.

“Permisi, apa benar ini rumahnya Mbak Yanik?” tanya kemudian.
“Oh iya, saya sendiri. Silakan masuk, dik!”

Setelah dipersilakan duduk, tanpa basa-basi aku segera memperkenalkan diri dan langsung mengutarakan maksud kedatanganku.

“Ooo, jadi Dik Reno ini juga pengen jadi Polisi tohhhh?”
“Iya Mbak! Saya juga sudah membawa sebotol madu murni sebagai syarat, seperti yang dikatakan teman saya.”

Aku menyodorkan satu botol madu murni kepada Mbak Yanik .

“Kalau begitu, silakan Dik Reno ikut saya ke dalam!” Mbak Yanik beranjak dari duduknya sambil membawa botol madu yang Aku berikan tadi.

Beliau berjalan menuju ke sebuah kamar di ujung ruangan. Dari belakang Aku membuntutinya sambil memperhatikan gerakan pantat montoknya yang membuatku menelan ludah.

Sesampainya di dalam ruangan yang redup itu, Mbak Yanik  menutup pintu dan menyuruhku membuka pakaianku.

“Maaf ya Dik ! Tolong pakaiannya di lepas dan silakan berbaring di ranjang itu! Kita akan segera memulai ritualnya!”
“Semuanya, Mbak?” tanyaku malu-malu.

Mbak Yanik tersenyum, “Dik Reno gak usah malu. Anggap saja saya tidak ada. Toh ini kan juga demi cita-cita DikReno !” Mbak Yanik benar, pikirku. Lagi pula Aku sudah terlanjur datang ke sini, jadi Aku tidak perlu malu lagi.CERITA SEX DEWASA

Sementara Mbak Yanik menyiapkan kelengkapan ritual, Aku segera menanggalkan semua busanaku kemudian berbaring di atas ranjang yang tidak terlalu empuk itu. Beberapa saat kemudian, dengan sebotol madu di tangannya, Mbak Yanik datang dan duduk di sampingku. Sesaat Aku sempat melihat Mbak Yanik mengamati tubuh telanjangku.

Pandangannya terkesan liar, seolah tengah melihat ayam panggang yang siap untuk di santap.

Dengan duduk bersimpuh di sampingku, Mbak Yanik mulai menuangkan madu murni itu ke sekujur tubuhku. Aku memejamkan mata saat tangan lembut Mbak Yanik mulai menyentuh dadaku, meratakan madu yang lengket itu ke setiap sudut tubuhku. Jemarinya yang lentik dengan lihai menari-nari, meremas-remas dadaku di bagian putingku, dan mempermainkan bulu-bulu halus yang tumbuh di atasnya. Aku menggigit bibirku sendiri, mencoba mengendalikan aliran darahku yang bergejolak menuju ke arah pangkal pahaku.

“Dik Reno sudah punya pacar?” tanya Mbak Yanik memecah keheningan.
“Eh, saya masih perjaka,tapi udah punya pacar Mbak!”
“ehmmm… jadi masih perjaka! Wah, lagi panas-panasnya dong, dik !” kata Mbak Yanik meledik.
“Ah, Mbak Yanik ini bisa saja!”

Tanpa sengaja tanganku menyentuh lutut Mbak Yanik ketika beliau memindahkan tanganku yang tadi menutupi kemaluanku. Aku juga sempat melirik pahanya yang sedikit tersingkap. Wah, mulus juga pahanya, pikirku. Tanganku jadi betah berlama-lama di atas paha mulus itu. Mbak Yanik membiarkannya ketika tanganku mengelusnya. Bahkan beliau malah melebarkan pahanya. Seolah memberikan tanganku peluang untuk bergerak menelusuri paha bagian dalamnya.

Darahku semakin mendidih manakala dengan lincahnya jemari Mbak Yanik turun ke perutku, membelai bulu-bulu halusnya dan memijat perutku, yang keras.

“Wah… badan Dik Reno kekar juga yah? Tinggi lagi. Pasti Dik Reno rajin olah raga.”
“Ya, setiap enam hari dalam seminggu, setiap pagi dan sore saya usahakan untuk olah raga meskipun hanya sejam. Biasanya sih saya rutin fitnes.”
“wahhhh.. pantesan adiknya dik Reno gede!”
“Maksud Mbak Yanik , adik yang mana?” tanyaku pura-pura bodoh.
“Maksud saya adik yang ini…..” kata Mbak Yanik sambil meremas kejantananku tanpa rasa canggung.

Ada rasa kaget sekaligus senang dengan perlakuan Mbak Yanik . Beliau dengan lembut melumuri kejantananku dengan madu, kemudian mengocoknya pelan.
Cerita Sex Ngentot Mbak Yanik

“opsttt … Mbak! Enak…!” Aku  melenguh nikmat. Aku juga semakin berani dengan menyingkap roknya dan memilin pahanya lebih jauh lagi. Dan ternyata Mbak Yanik menanggapi positif tindakanku itu. Terbukti dengan ia sedikit mengangkat pantatnya agar Aku bisa mencapai pangkal pahanya. Wow! Sekali lagi Aku terkejut sekaligus senang manakala tanganku menyentuh rambut-rambut halus di antara pangkal paha Mbak Yanik . Ternyata beliau sudah tidak memakai celana dalam

Perlahan-lahan Aku mulai menggosok bibir memek Mbak Yanik yang sudah basah itu dengan jariku. Mbak Yanik bertambah kelojotan dan semakin bersemangat mengocok batang kontolku. Perlahan-lahan batang kejantananku itu mulai membesar dan mengeras. Tanpa rasa jijik, Mbak Yanik mulai menjilati sisa-sisa madu yang menempel di sekitar pangkal pahaku dan melumat buah zakarku, kemudian bergerak naik menyapu urat-urat kontolku yang sudah bertonjolan.

“Gimana dik ? Enak kan?” tanya Mbak Yanik di sela-sela aksinya.
“Ahh… nikmat banget Mbak! Saya belum pernah merasakan senikmat ini!” aku memang belum begitu berpengalaman dalam hal sex.

Selama berhubungan dengan pacarku, kami hanya melakukan dengan cara konvensional saja. Namun kali ini Mbak Yanik memberikan pelajaran baru yang ekstrim. Ekstrim enak… Terbukti ketika Mbak Yanik dengan lembut memasukkan ujung kontolku ke mulut mungilnya, langsung saja berjuta kenikmatan menghampiriku.

“ohhhhh..yeahhh nak, Mbak!” nafasku semakin memburu. Aku merintih-rintih nikmat, namun Mbak Yanik masih asyik mempermainkan kontolku di dalam rongga mulutnya.

Aku juga semakin berani. Kutarik roknya sampai terlepas. Bahkan Mbak Yanik juga turut melepaskan kaosnya sendiri. Gila! Di usianya yang sudah tidak muda lagi, ternya Mbak Yanik masih memiliki tubuh yang bagus. Kulitnya putih mulus, Tokednya yang kencang dan montok, serta pantatnya yang bulat menggemaskan membuatku seolah ingin mengunyahnya. Oh, sungguh seksi sekali dukun ini.CERITA MESUM

“wakzzz…. kontol Dik Reno memang luar biasa besarnya. Hhhmmmm…. saya memang sudah lama mendambakan kontol sebesar ini.Hhhmmm…!” dengan rakus Mbak Yanik kembali melumat kejantananku.

Kali ini beliau mengangkangi tubuhku dan menyodorkan memeknya tepat ke wajahku. Dengan naluriku, Aku mendikatkan mulutku ke memek Mbak Yanik yang merekah merah. Bau harum yang keluar sangat merangsang syaraf otakku untuk melumatnya.

Perlahan-lahan kujulurkan lidahku, dan kusapu permukaan memeknya dengan lembut.

“ohhhhh..yahhhhh… begitu Dik ! Jilat terus punya saya….!Oooghhh…tuhan!”

Mbak Yanik bertambah semangat mempermainkan kontolku di dalam mulutnya. Sementara tangannya mengocok batang kontolku, kepalanya juga bergerak naik turun. Sesekali beliau menyedot-nyedot ujung kontolku sangat kuat. Cukup lama kami dalam posisi ini, saling menjilat, mengulum dan mengocok kemaluan masing-masing.

Berapa saat kemudian Mbak Yanik melepaskan kulumannya.

“Gimana, Dik Reno Suka kan?” tanya Mbak Yanik sambil tersenyum padaku.

Aku hanya mengangguk pelan sambil menikmati jemari Mbak Yanik yang masih memijit-mijit batang kemaluanku.

“Berdasarkan pengamatan saya, kebanyakan orang yang mempunyai kontol besar mempunyai keinginan yang besar pula.

Saya yakin, kali ini Dik Reno pasti akan bisa jadi Polisi.” kata Mbak Yanik menjelaskan. “Tapi sekarang, biarkan saya bersenang-senang dulu dengan kontol Dik Reno yang besar ini!”
Mbak Yanik mengambil posisi duduk di atas pahaku. Perlahan-lahan beliau meraih kejantananku dan membimbingnya menuju ke liang surgawinya yang sudah basah. Dia terlihat meringis saat ujung kontolku mulai memasuki lubang memeknya yang hangat.

Entah karena memek Mbak Yanik yang sempit, ataukah karena kontolku yang besar, proses penetrasi itu berjalan dengan lambat namun nikmat. Mbak Yanik tampak susah payah berusaha agar batang kontolku bisa masuk utuh ke dalam memeknya. Sampai akhirnya…

“Aaougghh…. aduh Dik Reno! Besar banget kontolmu!” tubuh Mbak Yanik yang mulus tampak berkilat-kilat oleh cucuran keringatnya. Beberapa kali ia menghirup nafas dalam-dalam sambil membiarkan batang kontolku terbenam dalam rongga memeknya yang sempit. Beberapa saat kemudian Mbak Yanik mulai beraksi. Dengan kedua tangannya bertumpu pada dadaku, beliau mulai mengayunkan pantatnya naik-turun.

“uuhhhhh… ohhhhhhhh…!” Aku mendesah-desah keenakan. Kedua tanganku memegang pinggul Mbak Yanik untuk mengatur gerakan naik-turunnya.
Cerita Mesum Ngentot Mbak Yanik

Sesekali tanganku juga merayap naik, menggapai dua buah dada yang kenyal dan melambai-lambai indah seiring dengan gerakan naik turun tubuhnya. Dengan liar Mbak Yanik menghentak-hentakkan pantatnya, meliuk-liuk di atas tubuhku, seperti seekor ular betina yang tengah membelit mangsanya.

Terkadang beliau juga membuat goyangan memutar-mutar pantatnya sehingga jepitan memeknya terasa mantap.

Batang kontolku terasa seperti di pelintir dan dipijit-pijit di dalam lubang kenikmatan itu. Terasa sangat hangat dan nikmat. Ooouuuhhh…

Semakin lama gerakan Mbak Yanik semakin liar tak terkendali. Menghujam-hujam kejantananku semakin dalam dan mentok sampai dinding terdalam rongga memeknya. Nafas kami juga semakin memburu, seperti bunyi lokomotif tua yang berjalan dengan sisa-sisa tenaganya.

“Ouuuhhhh, Dik Renoo....., saya…sudah…nggak kuat…lagi…!

Mbak Yanik menjerit nikmat berbarengan dengan muncratnya magma panas dari dalam rahimnya. Beliau mencengkeram kuat-kuat dadaku. Seolah ingin menancapkan kuku-kukunya ke dalam bukit dadaku.

“Ooohhh… sebentar lagi Mbak! Saya juga sudah mau keluar… ooohhh… yeaahhh….!”

Aku juga mempercepat gerakanku. Meskipun Mbak Yanik terlihat lelah, namun aku masih bisa menopang tubuhnya dan menggerakkan pinggulnya ke atas dan ke bawah. Beberapa menit kemudian, aku merasakan batang kontolku semakin mengencang dan mulai berdenyut-denyut. Aku segera mempercepat gerakanku. Kuhentak-hentakkan tubuh Mbak Yanik . Bunyi berkecipak semakin terdengar nyaring. Sampai akhirnya…..

“Saya… keluar Mbak! Oogghhh…!” Aku meregang nikmat bersamaan dengan menyemburnya sperma di dalam rongga kenikmatan Mbak yanik .

Seketika tubuhku lemas. Aku juga sudah tak mampu lagi menopang beban Mbak Yanik yang berada di atas tubuhku. Beliau ambruk menindih tubuhku sementara batang kejantananku masih tetap menancap di memeknya yang hangat. Dalam hatiku kagum dengan wanita ini. Beliau telah memberikan pengalaman baru dalam bercinta. Belum pernah ku rasakan pengalaman senikmat ini dalam berhubungan sex.

“Dik Reno memang benar-benar hebat!” kata Mbak Yanik sambil membelai dan sesekali menciumi bulu-bulu halus di dadaku.

“Mbak juga hebat! Belum pernah saya sepuas ini, Mbak!” aku mengecup kening beliau dan membelai-belai rambut yang terurai panjang dan toketnyayang montok. Tak berapa lama kemudian kami pun terlelap saling berpelukan.

Entah sudah berapa lama aku terpejam, ketika aku merasakan sesuatu yang merayap di atas perutku. Sesuatu yang hangat dan lembut. Perlahan aku membuka mataku, ternyata Mbak Yanik tengah asyik menciumi, menjilati dan melumat permukaan kulit perut sixpackku.

“Aahhh…, Mbak Yanik masih pengen nambah lagi?” desahku pelan.

Mbak Yanik tersenyum manja, “Habis…, kontol Dik Reno guede sih! Siapa sih yang gak ketagihan ama kontol segede ini!”

“Ah, Mbak Yanik ini bisa aja!” aku hanya merem melek, menikmati tangan beliau yang bermain main nakal di selangkanganku. Dengan lembut Beliau membelai kejantananku dan mengurut-urutnya dengan jempol dan telunjuknya. Terasa nikmat memang. Mbak Ayik bertambah antusias ketika batang kontolku mulai membesar dan mengeras. Dan dengan rakus, Mbak Yanik mulai menjilatinya, melumat dan mengocok kejantananku dengan mulut mungilnya.CERITA SEX ABG

“Aaahhh…, aaahhh…, enak Mbak! Oohhh…!” aku hanya bisa mengerang keenakan.
“Hhhhmmm…., Dik Reno mau yang lebih enak lagi?” tanya Mbak Yanik menggoda.
“Emang ada yang lebih nikmat, Mbak?”
“Coba Dik Reno berdiri!” aku menuruti perintah Mbak Yanik .

Dengan kondisi tubuhku masih telanjang bulat, aku berdiri di atas ranjang. Sementara itu, Mbak Yanik yang berlutut di hadapanku tampak memandangi batang kejantananku yang sudah berdiri mengangguk-angguk. Perlahan-lahan Mbak Ayik meraihnya dan mengocoknya dengan lembut. Kukira beliau akan memasukkan batang kontolku ke dalam mulutnya, tapi ternyata tidak. Beliau ternyata malah menggosok-gosokkan batang kontolku di permukaan toketnya yang lembut.

“Oohhh…. yaaahhh! Enak banget Mbak!”
“Ini masih belum seberapa, Dik ! Coba Dik Reno rasakan yang ini…” Mbak Yanik menggosok batang kontolku dan menyelipkannya di antara belahan Tokednya. “Sekarang, coba ayunkan pantat Dik Reno!”

aku menurut saja. Perlahan-lahan aku mengayunkan pantatku maju dan mundur, sementara Mbak yanik menekan-nekan toketnya sehingga batang kontolku terasa terjepit-jepit diantara susunya yang kenyal.

“Oouuhhh…! Mbak Yanik memang benar-benar pandai memanjakan pria! Ini benar-benar luar biasa, Mbak!” aku  mendesah-desah nikmat. Susu Mbak Yanik yang menekan-nekan kontolku membuat diriku serasa melayang. Lama juga kami melakukan foreplay ini. Sampai akhirnya Mbak Yanik meminta aku untuk segera menuntaskan permainan itu.

“Aahhh…, Dik Reno ! Mbak sudah kepengen banget nih!” rengek Mbak Yanik . Beliau melepaskan jepitan susunya dan kemudian mengambil posisi seperti orang sedang menungging. Meskipun aku masih belum begitu pengalaman, namun aku sudah pernah melihat posisi seperti itu dalam film porno. Perlahan-lahan aku membimbing kejantananku yang sudah berdiri keras ke arah lubang kewanitaan Mbak Yanik yang menganga dari belakang. Mbak Yanik tampak menggigit bibir sendiri ketika aku mulai menggesek-gesekkan ujung kontolku di bibir memeknya.

“Ooouhhh…, ooohhh…! Cepetan masukin dong Dik !” rengek Mbak Yanik .

Pelan-pelan kutusukkan ujung kejantananku ke arah memek Mbak Yanik yang memerah.

“Aahhhh…!” aku melenguh nikmat. Di usianya yang sudah tidak muda lagi, tapi Mbak Yanik masih memiliki memek yang seret , keset pula.

Jepitannya masih terasa kuat, seolah-olah ingin meremukkan batang kontolku. Terlebih ketika seluruh batang kontolku tertanam dan terhisap di dalam rongga memeknya. Sesaat aku membiarkan kontolku tertancap. Kemudian, pelan tapi pasti aku mulai mengayunkan pantatku maju-mundur.

“Aaaahhhh…, yeaahhh….! Sodokanmu mantep banget Dik reno , Ooohhh…!” Mbak Yanik mengoceh tak karuan.

Ah-uh-ah-uh, oh-yeh-oh-yeh! Beliau juga hanya bisa meremas-remas seprei kusut itu saat gerakanku mulai cepat.

Lama juga kami bermain dalam posisi doggy itu, sampai akhirnya Mbak Yanik terlihat sangat lelah.

“Aduh…, Oouhhh… kita istirahat dulu ya sayang! Ooohhh…!”

Aku mencabut kontol ku, sedangkan Mbak Yanik terguling ke samping dan terkapar dengan tubuh bersimbah keringat. Payudaranya yang montok tampak naik turun seiring dengan deru nafasnya yang terengah-engah. Setelah mengatur nafas beberapa saat, aku pun mulai melanjutkan aksiku. Kubentangkan kaki Mbak Yanik ke samping lebar-lebar, kuangkat kaki kanannya dan kuletakkan di atas bahuku. Perlahan-lahan kutarik pinggang Mbak Yanik dan kuarahkan batang kontolku menuju liang surgawinya yang menganga, dan sleeeep…!

Kembali kejantananku tertanam dalam lobang hangat itu.

“Aduuhh…, pelan-pelan dong sayang!” rintih Mbak Yanik .

Kembali ku ayunkan pantatku perlahan-lahan namun pasti. Mbak Yanik yang berada di bawahku tampak kelojotan menikmati aksiku ini. Terlebih ketika aku membercepat ayunanku dan menekan kuat-kuat batang kontolku ke dalam rahimnya. Beliau hanya bisa mengerang nikmat sambil mencengkeram kuat-kuat otot-otot lengan dan dadaku. Sambil terus bergerak maju mundur, sesekali aku meremas-remas, menjilat, dan menciumi Tokednya.

“Iyaah…aaghhh! Terus sayang…yahhh…yaahh…oouugghhh…. !”

Mbak Yanik mengoceh tak karuan. Namun aku tidak menghiraukannya. aku terus memompa tubuh seksinya dengan gerakan mengorek-ngorek lubang nikmat itu. Semakin lama gerakanku semakin liar.

“Ooohh…, Dik ! Saya sudah nggak sanggup lagi…., Ooohhh…., saya mau keluarrr….!”

Aku merasakan dinding-dinding memek Mbak Yanik mengerut dan berdenyut-denyut, mencengkeram dan meremas-remas batang kontolku dari dalam. Semakin lama kedutan memek Mbak Yanik semain cepat, hal yang sama juga terjadi padaku. Batang kontolku sudah terasa ngilu dan berdenyut-denyut. Sampai akhirnya…..
Cerita Sex Ngentot Mbak Yanik

“Aaarrggghhh….! aku keluar lagi Dik !”

Mbak Ayik menjerit puas,, Gw semakin mempercepat gerakanku, mengoyak-ngoyak isi memek Mbak Yanik . Namun sebelum sperma keluar, aku segera mencabut kontolku. Sambil mengocoknya dengan tanganku, aku menyodorkan batang kontolku ke bibir Mbak Yanik yang terbuka. aku semakin mempercepat kocokan tanganku sampai akhirnya….

“Aaaaggghh….aaaghh….aaaghhh…!”

Crot…crot…croottt! Cairan putih kental muncrat beberapa kali ke mulut Mbak Yanik . Tanpa rasa jijik beliau menelan habis spermaku, kemudian menjilati sisanya yang masih menempel di batang kontolku.

Seketika tubuhku lemas, tulang-tulangku seolah rontok. Dan aku pun terkapar di sisi Mbak Yanik .

“Oh, Dik Reno benar-benar perkasa! Terima kasih ya Dik !”

Aku memeluk tubuh Mbak Yanik dan mencium keningnya. Beliau tampak tersenyum puas sambil meletakkan kepalanya di atas dadaku dan mengusap-usap bulu-bulu halus di atasnya.

“Kalau saya berhasil jadi Polisi, Mbak Yanik mau minta apa?” tanyaku kemudian.

Mbak Yanik bangkit dan duduk bersimpuh di sampingku. “Saya tidak minta apa-apa kok, Dik !” beliau tersenyum,

“Dik Reno tidak perlu membelikan saya apapun! Saya cuma minta ini…..” Mbak Yanik meraih kontolku yang terkulai tak berdaya. Kemudian mengurut-urutnya dengan jemarinya yang lentik.
“Maksud Mbak Yanik ?” tanyaku tidak mengerti.
“Kalau Dik Reno berhasil jadi Polisi, saya cuma ingin Dik Reno mengunjungi saya setiap seminggu dua sampai tiga kali, memberi saya jatah untuk Di Entot pakai punya Dik Reno yang besar dan panjang ini…..” lanjut beliau sambil menjilati sisa-sisa sperma yang masih lengket di batang kontolku.

“Ah, kalau itu sih gampang! Dengan senang hati saya akan selalu siap melayani mbak!”


Mendengar jawabanku Mbak Yanik kegirangan. Dan beliau kembali menggugah birahiku dengan memberikan kuluman dan kocokan di batang kontolku. Beberapa bulan kemudian akhirnya Aku benar-benar lolos menjadi Polisi. Dan setelah dilaksanakan pelantikan, Aku memenuhi janjiku kepada Mbak Yanik . Setiap kali ada kesempatan, Aku selalu berkunjung ke tempat Mbak Yanik . Tentu saja untuk memberinya kepuasan. Dan selama berhubungan dengannya, beliau masih saja mengakui kejantananku dalam bermain cinta!Cerita Ngentot Dukun Sexy kali ini demi cita citaku menjadi seorang Polisi. CERITA SEX, KUMPULAN CERITA DEWASA, CERITA PANAS, KOLEKSI CERITA MESUM, CERITA SEKS, CERITA 17+, ANAK SMP BUGIL DAN SISWI SMA BUGIL TELANJANG, TANTE BUGIL, TANTE GIRANG BUGIL, TANTE GIRANG VAGINA MERAH BASAH, ABG TELANJANG SMA DAN VIDEO VAGINA MERAH BASAH, SEX CEWEK NGENTOT, SITUS VAGINA MERAH BASAH, KHUSUS ANAK SMP, CERITA SEX ABG, SUKA BUGIL, ABG FOTO BUGIL TERBARU

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cerita Sex Ngentot Mbak Yanik"

Posting Komentar