Cerita Sex Menikmati Tubuh Tante Vella

KOTASEX.Situs Terlengkap Untuk Cerita Dewasa Pribadi | Cerita Sex Terbaru | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Hot | Cerita ABG | Cerita Tante-tante | Cerita Sex Jilbab | Seks Bergambar – Menikmati Tubuh Tante Vella – .perkenalkan namaku Farid Ketika itu saya baru berumur 14 tahun, sebagai anak tunggal. Sewaktu orang tua saya sedang pergi keluar negeri. Teman baik ibuku, Tante Vella, yang berumur 27 tahun, diminta oleh orang tuaku untuk tinggal di rumah menjagaku. Karena suaminya harus keluar kota, Tante Vella akan menginap di rumahku sendirian. Tante Vella badannya agak tinggi, rambutnya dipotong pendek sebahu, kulitnya putih bersih, wajahnya cantik, pakaian dan gayanya seksi. Tentu saja saya sangat setuju banget untuk ditemani oleh Tante Vella.

Menikmati Tubuh Tante Vella
Cerita Sex Tante, Cerita Sex ABG, Cerita Sex Dewasa, Cerita Sex Perawan, Cerita Sex Janda

Biasanya, setiap ada kesempatan saya suka memainkan Burungku sendirian. Tapi belum pernah sampai keluar, waktu itu saya masih belum mengerti apa-apa, hanya karena rasanya nikmat. Mengambil kesempatan rumah lagi kosong dan Tante Vella juga belum datang. Setelah pulang sekolah, saya ke kamar tidurku sendirian memijit-mijit Burungku sembari menghayalkan tubuh Tante Vella yang seksi. Kubayangkan seperti yang pernah kulihat di majalah porno dari teman-temankuku di sekolah.

Selagi asyiknya bermain sendirian tanpa kusadari Tante Vella sudah tiba di rumahku dan tiba-tiba membuka pintu kamarku yang lupa kukunci.Dia sedikit tercengang waktu melihatku berbaring diatas ranjang telanjang bulat, sembari memegangi Burungku yang berdiri. Aduh malunya setengah mati, ketangkap basah lagi mainin burung. Segera kututupi Burungku dengan bantal, wajahku putih pucat.Melihatku ketakutan, Tante Vella hanya tersenyum dan berkata”,Eh, kamu sudah pulang sekolah., Tante juga baru saja datang”. Saya tidak berani menjawabnya.

”Tidak usah takut dan malu sama Tante, itu hal biasa untuk anak-anak mainin burungnya sendiri” ujarnya. Saya tetap tidak berani berkutik dari tempat tidur karena sangat malu.Tante Vella lalu menambah, “Kamu terusin saja mainnya, Tante hanya mau membersihkan kamar kamu saja, kok”.”Tidak apa-apa kan kalau Tante turut melihat permainanmu”, sembari melirik menggoda, dia kembali berkata “Kalau kamu mau, Tante bisa tolongin kamu, Tante mengerti kok dengan permainanmu, Farid.”, tambahnya sembari mendekatiku.Cerita Sex Tante

“Tapi kamu tidak boleh bilang siapa-siapa yah, ini akan menjadi rahasia kita berdua saja ya Rid”. Saya tetap tidak dapat menjawab apa-apa, hanya mengangguk kecil walaupun saya tidak begitu mengerti apa maksudnya.Tante Vella pergi ke kamar mandi mengambil Baby Oil dan segera kembali ke kamarku. Lalu dia berlutut di hadapanku. Bantalku diangkat, dan saking takutnya Burungku segera mengecil dan segera kututupi dengan kedua telapak tanganku.

”Kemari dong, kasih Tante lihat permainanmu, Tante janji akan berhati-hati deh”, katanya sembari membujukku. Tanganku dibuka dan mata Tante Vella mulai melihat turun ke bawah kearah selangkanganku dan memperhatikan Burungku yang mengecil dengan teliti. Dengan perlahan-lahan dia memegang Burungku dengan kedua jarinya dan menuruni kepalanya, dengan tangan yang satu lagi dia meneteskan Baby Oil itu di kepala Burungku, senyumnya tidak pernah melepaskan wajahnya yang cantik.”Tante pakein ini supaya rada licin, kamu pasti suka deh” katanya sembari mengedipkan matanya.

Malunya setengah mati, belum ada orang yang pernah melihat Burungku, apa lagi memegangnya. Hatiku berdebar dengan kencang dan wajahku merah karena malu. Tapi sentuhan tangannya terasa halus dan hangat.”Jangan takut., kamu rebahan saja”, ujarnya membujukku. Setelah sedikit tenang mendengar suaranya yang halus dan memastikan, saya mulai dapat menikmati elusan tangannya yang lembut. Tangannya sangat mahir memainkan Burungku, setiap sentuhannya membuat Burungku bergetar dengan kenikmatan dan jauh lebih nikmat dari sentuhan tanganku sendiri.

“Lihat itu sudah mulai membesar kembali”, kemudian Tante Vella melumuri Baby Oil itu ke seluruh batang Burungku yang mulai menegang. Kemudian Tante Vella mulai mengocok Burungku digenggamannya perlahan-lahan sambil membuka lebar kedua pahaku dan mengusap bijiku yang mulai panas membara.Burungku terasa kencang sekali, berdiri tegak dihadapan muka Tante Vella yang cantik. Perlahan Tante Vella mendekati mukanya kearah selangkanganku, seperti sedang mencari sesuatu.Menikmati Tubuh Tante Vella

Terasa napasnya yang hangat berhembus di paha dan di bijiku dengan halus. Saya hampir tidak bisa percaya, Tante Vella yang baru saja kukhayalkan, sekarang sedang berjongkok diantara selangkanganku.Setelah kira-kira lima menit kemudian, saya tidak dapat menahan rasa geli dari godaan jari-jari tangannya. Pinggulku tidak bisa tenang diatas ranjang dan mulai mengikuti setiap irama kocokan tangan Tante Vella yang licin dan berminyak. Belum pernah saya merasa seperti begitu, semua kenikmatan duniawi ini seperti berpusat tepat ditengah-tengah selangkanganku.

Mendadak Tante Vella kembali berkata, “Ini pasti kamu sudah hampir keluar, dari pada nanti kotorin ranjang Tante hisap saja yah”. Saya tidak mengerti apa yang dia maksud. Dengan tiba-tiba Tante Vella mengeluarkan lidahnya dan menjilat kepala Burungku lalu menyusupinya perlahan ke dalam mulutnya.Hampir saja saya melompat dari atas ranjang. Karena bingung dan kaget, saya tidak tahu harus berbuat apa, kecuali menekan pantatku keras ke dalam ranjang. Tangannya segera disusupkan ke bawah pinggulku dan mengangkatnya dengan perlahan dari atas ranjang.

Burungku terangkat tinggi dihadapan mukanya. Kembali lidahnya menjilat kepala Burungku dengan halus, sembari menyedot ke dalam mulutnya. Bibirnya merah merekah tampak sangat seksi menutupi seluruh Burungku. Mulut dan lidahnya terasa sangat hangat dan basah. Lidahnya dipermainkan dengan sangat mahir. Matanya tetap memandang mataku seperti untuk meyakinkanku. Tangannya kembali menggenggam kedua bijiku. Kepalanya tampak naik turun disepanjang Burungku, saya berasa geli setengah mati.

Ini jauh lebih nikmat daripada memakai tangannya.Sekali-sekali Tante Vella juga menghisap kedua bijiku bergantian dan dengan gigitan-gigitan kecil. Dan perlahan turun ke bawah menjilat lubang pantatku dan membuat lingkaran kecil dengan ujung lidahnya yang terasa sangat liar dan hangat. Saya hanya dapat berpegangan erat ke bantalku, sembari mencoba menahan rintihanku. Kudekap mukaku dengan bantal, setiap sedotan kurasa seperti yang saya hendak menjerit. Napasku tidak dapat diatur lagi, pinggulku menegang, kepala saya mulai pening dari kenikmatan yang berkonsentrasi tepat diantara selangkanganku.Cerita Sex Sedarah

Mendadak kurasa Burungku seperti akan meledak. Karena rasa takut dan panik, kutarik pinggulku kebelakang. Dengan seketika, Burungku seperti mempunyai hidup sendiri, berdenyut dan menyemprot cairan putih yang lengket dan hangat ke muka dan ke rambut Tante Vella. Seluruh badanku bergetar dari kenikmatan yang tidak pernah kualami sebelumnya. Saya tidak sanggup untuk menahan kejadian ini. Saya merasa telah berbuat sesuatu kesalahan yang sangat besar.

Dengan napas yang terengah-engah, saya meminta maaf kepada Tante Vella atas kejadian tersebut dan tidak berani untuk menatap wajahnya.Tetapi Tante Vella hanya tersenyum lebar, dan berkata “Tidak apa-apa kok, ini memang harus begini”, kembali dia menjilati cairan lengket itu yang mulai meleleh dari ujung bibirnya dan kembali menjilati semua sisa cairan itu dari Burungku hingga bersih.”Tante suka kok, rasanya sedap”, tambahnya.Dengan penuh pengertian Tante Vella menerangkan bahwa cairan itu adalah air mani dan itu wajar untuk dikeluarkan sekali-kali.

Kemudian dengan penuh kehalusan dia membersihkanku dengan handuk kecil basah dan menciumku dengan lembut dikeningku.Setelah semuanya mulai mereda, dengan malu-malu saya bertanya, “Apakah perempuan juga melakukan hal seperti ini?”.Tante Vella menjawab “Yah, kadang-kadang kita orang perempuan juga melakukan itu, tapi caranya agak berbeda”. Dan Tante Vella berkata yang kalau kamu mau, Tante dapat menunjukkannya. Tentu saja saya bilang yang saya mau menyaksikannya.

Kemudian jari-jari tangan Tante Vella yang lentik dengan perlahan mulai membuka kancing-kancing bajunya, memperagakan tubuhnya yang putih. Waktu kutangnya dibuka buah dadanya melecit keluar dan tampak besar membusung dibandingkan dengan perutnya yang mengecil ramping. Kedua buah dadanya bergelayutan dan bergoyang dengan indah. Dengan halus Tante Vella memegang kedua tanganku dan meletakannya di atas buah dadanya. Rasanya empuk, kenyal dan halus sekali, ujungnya agak keras. Putingnya warna coklat tua dan agak besar. Tante Vella memintaku untuk menyentuhnya.

Karena belum ada pengalaman apa-apa, saya pencet saja dengan kasar. Tante Vella kembali tersenyum dan mengajariku untuk mengelusnya perlahan-lahan. Putingnya agak sensitif, jadi kita harus lebih perlahan disana, katanya. Tanganku mulai meraba tubuh Tante Vella yang putih bersih itu. Kulitnya terasa sangat halus dan panas membara dibawah telapak tanganku. Napasnya memburu setiap kusentuh bagian yang tertentu. Saya mulai mempelajari tempat-tempat yang disukainya.Tidak lama kemudian Tante Vella memintaku untuk menciumi tubuhnya.Menikmati Tubuh Tante Vella

Ketika saya mulai menghisap dan menjilat kedua buah dadanya, putingnya terasa mengeras di dalam mulutku. Napasnya semakin menderu-deru, membuat buah dadanya turun naik bergoyang dengan irama. Lidahku mulai menjilati seluruh buah dadanya sampai keduanya berkilat dengan air liurku mukanya tampak gemilang dengan penuh gairah. Bibirnya yang merah merekah digigit seperti sedang menahan sakit. Roknya yang seksi dan ketat mulai tersibak dan kedua lututnya mulai melebar perlahan. Pahanya yang putih seperti susu mulai terbuka menantang dengan gairah di hadapanku.

Tante Vella tidak berhenti mengelus dan memeluki tubuhku yang masih telanjang. Tangannya menuntun kepalaku ke bawah kearah perutnya. Semakin ke bawah ciumanku, semakin terbuka kedua pahanya, roknya tergulung ke atas. Saya mulai dapat melihat pangkal paha atasnya dan terlihat sedikit bulu yang hitam halus menutupi yang aku intip dari celah celana dalamnya. Mataku tidak dapat melepaskan pemandangan yang sangat indah itu.Kemudian Tante Vella berdiri tegak di hadapanku dengan perlahan Tante Vella mulai membuka kancing roknya satu persatu dan membiarkan roknya terjatuh di lantai.

Tante Vella berdiri di hadapanku seperti seorang putri khayalan dengan hanya memakai celana dalamnya yang putih, kecil, tipis dan seksi. Tangannya ditaruh di pingulnya yang putih dan tampak serasi dengan kedua buah dadanya yang ada di hadapanku. Pantatnya yang hanya sedikit tertutup dengan celana dalam seksi itu bercuat menungging ke belakang. Tidak kusangka yang seorang wanita dapat terlihat begitu indah dan menggiurkan. Saya sangat terpesona memandang wajah dan keindahan tubuhnya yang bercahaya dan penuh gairah.

Tante Vella menerangkan yang bagian tubuh bawahnya juga harus dimainkan. Sambil merebahkan dirinya di ranjangku, Tante Vella memintaku untuk menikmati bagiannya yang terlarang. Saya mulai meraba-raba pahanya yang putih dan celana dalamnya yang agak lembab dan bernoda. Pertama tanganku agak bergemetar, basah dari keringat dingin, tetapi melihat Tante Vella sungguh-sungguh menikmati semua perbuatanku dan matanya juga mulai menutup sayu, napasnya semakin mengencang.

Saya semakin berani dan lancang merabanya. Kadang-kadang jariku kususupkan ke dalam celana dalamnya menyentuh bulunya yang lembut. Celana dalamnya semakin membasah, noda di bawah celana dalamnya semakin membesar. Pingulnya terangkat tinggi dari atas ranjang. Kedua pahanya semakin melebar dan kemaluannya tercetak jelas dari celana dalamnya yang sangat tipis itu.Setelah beberapa lama, Tante Vella dengan merintih memintaku untuk membuka celana dalamnya.

Pinggulnya diangkat sedikit supaya saya dapat menurunkan celana dalamnya ke bawah. Tante Vella berbaring di atas ranjang tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya. Disitu untuk pertama kali saya dapat menyaksikan kemaluan seorang wanita dari jarak yang dekat dan bukan hanya dari majalah. Bulu-bulu di atas kemaluannya itu tampak hitam lembut, tumbuh dengan halus dan rapi dicukur, sekitar kemaluannya telah dicukur hingga bersih membuat lekuk kemaluannya tampak dari depan.

Tante Vella membuka selangkangannya dengan lebar dan menyodorkan kewanitaannya kepadaku tanpa sedikit rasa malu. Sembari bangkit duduk di tepi ranjang, Tante Vella memintaku untuk berjongkok diantara kedua pahanya untuk memperhatikan vagina nya dari jarak dekat. Dengan penuh gairah kedua jarinya mengungkap bibir kemaluannya yang rada tebal dan kehitam-hitaman dan memperagakan kepadaku lubang vaginanya yang basah dan berwarna merah muda.

Dengan nada yang ramah, Tante Vella menggunakan jari tangannya sendiri dengan halus, menerangkan kepadaku satu persatu seluruh bagian tubuh bawahnya. Tempat-tempat dan cara-caranya untuk menyenangkan seorang wanita. Kemudian Tante Vella mulai menggunakan jari tanganku untuk diraba-rabakan kebagian tubuh bawahnya. Rasanya sangat hangat, lengket dan basah. Clitorisnya semakin membesar ketika saya menyentuhnya. Aroma dari vaginanya mulai memenuhi udara di kamarku, aromanya menyenangkan dan berbau bersih.Cerita Sex Perawan

Dari dalam lubang vaginanya perlahan-lahan keluar cairan lengket berwarna putih dan kental dan mulai melumuri semua permukaan lubang vaginanya. Mengingat apa yang dia sudah lakukan dengan air maniku, saya kembali bertanya “Boleh nggak saya mencicipi air mani Tante?” Tante Vella hanya mengangguk kecil dan tersenyum.Perlahan saya mulai menjilati pahanya yang putih dan sekitar lubang vagina Tante Vella yang merah dan lembut. Cairannya mulai mengalir keluar dengan deras ke selangkangannya.

Lidahku menangkap tetesan itu dan mengikuti aliran cairan itu sampai balik ke asal lubangnya. Rasanya agak keasinan dengan berbau sangat khas, tidak seperti kata orang, cairan Tante Vella sangat bersih dan tidak berbau amis. Begitu pertama saya mencicipi alat kelamin Tante  Vella, saya tahu yang saya dapat menjilatinya terus-menerus, karena saya sangat menyukai rasanya. Tante Vella mendadak menjerit kecil ketika lidahku menyentuh clitorisnya. Saya tersentak takut karena mungkin saya telah membuatnya sakit.

Tetapi Tante Vella kembali menjelaskan bahwa itu hal biasa kalau seseorang mengerang waktu merasa nikmat.Semakin lama, saya semakin berani untuk menjilati dan menghisapi semua lubang vagina dan clitorisnya. Pinggulnya diangkat naik tinggi. Tangannya tidak berhenti memeras buah dadanya sendiri, cengkramannya semakin menguat. Napasnya sudah tidak beraturan lagi. Kepalanya terbanting ke kanan dan ke kiri. Pinggul dan pahanya kadang-kadang mengejang kuat, berputar dengan liar. Kepalaku terkadang tergoncang keras oleh dorongan dari kedua pahanya.

Tangannya mulai menjambak rambutku dan menekan kepalaku erat kearah selangkangannya. Dari bibirnya yang mungil itu keluar desah dan rintihan memanggil namaku, seperti irama di telingaku. Keringatnya mulai keluar dari setiap pori-pori tubuhnya membuat kulitnya tampak bergemilang di bawah cahaya lampu. Matanya sudah tidak memandangku lagi, tapi tertutup rapat oleh bulu mata yang panjang dan lentik. Sembari merintih Tante Vella memintaku untuk menyodok-nyodokkan lidahku ke dalam lubang vaginanya dan mempercepat iramaku. Seluruh mukaku basah tertutup oleh cairan yang bergairah itu.

Kemudian Tante Vella memintaku untuk berbalik supaya dia juga dapat menghisap Burungku bersamaan. Setelah melumuri kedua buah dadanya yang busung itu dengan Baby Oil, Tante Vella menggosok-gosokkan dan menghimpit Burungku yang sudah keras kembali diantara buah dadanya, dan menghisapinya bergantian. Kemudian Tante Vella memintaku untuk lebih berkonsentrasi di clitorisnya dan menyarankanku untuk memasuki jariku ke lubang vaginanya. Dengan penuh gairah saya pertama kalinya merasakan bahwa kelamin wanita itu dapat berasa begitu panas dan basah.Menikmati Tubuh Tante Vella

Otot vaginanya yang terlatih terasa memijiti jari tanganku perlahan. Bibir dan lubang vaginanya tampak merekah, berkilat dan semakin memerah. Clitorisnya bercahaya dan membesar seperti ingin meledak. Setelah tidak beberapa lama, Tante Vella memintaku untuk memasukkan satu jariku ke dalam lubang pantatnya yang ketat. Dengan bersamaan, Tante Vella juga masukkan satu jarinya pula ke dalam lubang pantatku. Tangannya dipercepat mengocok Burungku. Pahanya mendekap kepalaku dengan keras. Pinggulnya mengejang keras. Terasa dilidahku urat-urat sekitar dinding vaginanya berkontraksi keras ketika dia keluar.

Saya menjerit keras bersama-sama Tante Vella sembari memeluknya dengan erat, kita berdua keluar hampir bersamaan. Kali ini Tante Vella menghisap habis semua air maniku dan terus menghisapi Burungku sampai kering.Setelah itu kita berbaring telanjang terengah mengambil napas. Badannya yang berkeringat dan melemah, terasa sangat hangat memeluki tubuhku dari belakang, tangannya tetap menghangati dan mengenggam Burungku yang mengecil. Aroma dari yang baru saja kita lakukan masih tetap memenuhi udara kamarku.

Wajahnya tampak gemilang bercahaya menunjukan kepuasan, senyumnya kembali menghiasi wajahnya yang terlihat lelah. Lalu kita jatuh tertidur berduaan dengan angin yang sejuk meniup dari jendela yang terbuka. Setelah bangun tidur, kita mandi bersama. Waktu berpakaian Tante Vella mencium bibirku dengan lembut dan berjanji yang nanti malam dia akan mengajari bagaimana caranya bila kejantananku dimasukkan ke dalam kewanitaannya.Sejak hari itu, selama satu minggu penuh, setiap malam saya tidur di kamar tamu bersama Tante Vella dan mendapat pelajaran yang baru setiap malam.

Tetapi setelah kejadian itu, kita tidak pernah mendapat kesempatan kembali untuk melanjutkan hubungan kami. Hanya ada peristiwa sekali, waktu orangtuaku mengadakan pesta di rumah, Tante Vella datang bersama suaminya. Di dapur, waktu tidak ada orang lain yang melihat, Tante Vella mencium pipiku sembari meraba Burungku, tersenyum dan berbisik “Jangan lupa dengan rahasia kita berdua.”Dua bulan kemudian Tante Vella pindah ke kota lain bersama suaminya. Sampai hari ini saya tidak akan dapat melupakan satu minggu yang terbaik itu di dalam sejarah hidupku.

Dan saya merasa sangat beruntung untuk mendapat seseorang yang dapat mengajariku bersetubuh dengan cara yang sangat sabar, sangat profesional dan semanis Tante Vella.CERITA SEX, KUMPULAN CERITA DEWASA, CERITA PANAS, KOLEKSI CERITA MESUM, CERITA SEKS, CERITA 17+, ANAK SMP BUGIL DAN SISWI SMA BUGIL TELANJANG, TANTE BUGIL, TANTE GIRANG BUGIL, TANTE GIRANG VAGINA MERAH BASAH, ABG TELANJANG SMA DAN VIDEO VAGINA MERAH BASAH, SEX CEWEK NGENTOT, SITUS VAGINA MERAH BASAH, KHUSUS ANAK SMP, CERITA SEX ABG, SUKA BUGIL, ABG FOTO BUGIL TERBARU, ABG NGENTOT MEMEK, ABG SITUS VAGINA MERAH BASAH, KHUSUS ANAK SMA, SITUS VAGINA MERAH BASAH, ABG HOT VAGINA MERAH BASAH, 


Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Cerita Sex Menikmati Tubuh Tante Vella"

  1. Сryptocurrencies - TITanium Arts
    Сryptocurrencies. titanium aura quartz bitcoin: 2019 ford ecosport titanium Сryptocurrencies. casino: ion chrome vs titanium Сryptocurrencies. mens titanium wedding bands casino: titanium welding Сryptocurrencies. slots: Сryptocurrencies.

    BalasHapus